Awalnya aku mengenal dia hanya melalui jejaring sosial yg sekarang sedang booming, pada awalnya kami hanya ngobrol biasa saja, tapi lama kelamaan saya mempunyai rasa yg berbeda dengannya, saya lebih menyukainya bukan untuk teman biasa, saya selalu share apa yg saat saya rasakan waktu itu, dia pun selalu membalasnya, tapi setiap kali dia bertanya "siapakah itu?" selalu saya sembunyikan semua itu darinya, saya tidak cukup berani untuk menyatakan perasaan saya kepadanya, dan saya pun sadar diri kalau tidak mungkin dia juga mempunyai perasaan yg sama pula terhadap saya.
Saya mencoba bersikap realistis, saya selalu melapangkan hati untuk bisa menerima bahwa dia juga belum tentu memiliki perasaan yg sama terhadap saya.
Namun, tidak bisa dipungkiri kalau saya selalu cemburu ketika melihatnya berbincang di jejaring tersebut dengan teman teman yg lain terlebih jika itu teman wanitanya. Memang benar dia buka milik saya sepenuhnya, tapi saya tidak bisa menghalau diri saya sendiri untuk tidak menyukainya, karena itu sulit, kaena perasaan tersebut selalu datang dengan sendirinya.
Dan doa yg saya panjatkan adalah "Tuhan Jika memang dia bukan milikku hari ini, jadikan dia milikku untuk di hari yg akan datang" :)
Just it, no more.
Saya mencoba bersikap realistis, saya selalu melapangkan hati untuk bisa menerima bahwa dia juga belum tentu memiliki perasaan yg sama terhadap saya.
Namun, tidak bisa dipungkiri kalau saya selalu cemburu ketika melihatnya berbincang di jejaring tersebut dengan teman teman yg lain terlebih jika itu teman wanitanya. Memang benar dia buka milik saya sepenuhnya, tapi saya tidak bisa menghalau diri saya sendiri untuk tidak menyukainya, karena itu sulit, kaena perasaan tersebut selalu datang dengan sendirinya.
Dan doa yg saya panjatkan adalah "Tuhan Jika memang dia bukan milikku hari ini, jadikan dia milikku untuk di hari yg akan datang" :)
Just it, no more.
Komentar